Title
(romaji): Zenkai Girl
Tagline: 金なし、学なし、イケメンの星?そんな男、問題外でしょ?
Tagline
(romaji): Kane nashi,
Gaku nashi, Ikemen no Hoshi? Sonna Otoko, Mondai Gai desho?
Tagline
(English): No money,
no education, a star of good-looking guys? A guy like that is out of the
question, right?
Format: Renzoku
Genre: Romantic comedy
Episodes: 11
Viewership
rating: 12.3%
Broadcast
network: Fuji TV
Broadcast
period: 2011-Jul-11
to 2011-Sep-19
Air time: Monday 21:00
Theme song: Ai ga Aru by Every Little
Thing
Ending song: Tsubusa ni Koi by Kanjani8
"Love is all about the timing. With just a little luck we can pass each other by :) "
SINOPSIS ::
Zenkai Girl
menceritakan seorang pengacara muda bernama Ayukawa Wakaba. Karena keinginannya
menjadi pengacara internasional, Ayukawa Wakaba tumbuh menjadi seorang gadis
yang penuh dengan ambisi. Hal itu sebenarnya didasari akan kejadian yang
dialaminya dan ayahnya sewaktu kecil. Sewaktu Ayukawa Wakaba kecil dulu,
ayahnya yang baik hati sering ditipu temannya ketika berbisnis, dan hal itulah
menyebabkan Wakaba kecil mulai belajar mengenai hukum agar dapat melindungi
ayahnya yang saat itu terus-terusan didatangi oleh penagih hutang.
Wakaba belajar sangat giat sampai akhirnya dia diterima bekerja pada perusahaan hukum internasional. Namun sayangnya, sebelum memulai debutnya menjadi pengacara ternyata perusahaan tempatnya bekerja memutuskan tidak membuka cabang di Jepang dan hal itu secara tidak langsung membuat Wakaba kehilangan pekerjaan. Hal itu tidak membuat Wakaba kehilangan akal. Wakaba langsung mencari perusahaan hukum lain yang mau menerimanya bekerja. Akhirnya, dia diterima bekerja di salah satu perusahaan hukum terkenal di Jepang yaitu Samejima Sakuragawa Law Firm. Namun hal itu sempat membuatnya kecewa karena tugas pertama yang diberikannya adalah untuk mengasuh putri atasannya yang berusia 5 tahun yaitu Hinata. Ayukawa yang membenci anak kecil, terpaksa harus menjaga puteri kesayangan atasannya yang centil dan manja.Walaupun hanya diberi tugas untuk mengasuh Hinata saja, Wakaba tetap bersikeras mendapatkan tugas di perusahaannya walaupun hanya sekedar bantu-bantu atau mengerjakan tugas yang sangat berat. Hal itu dilakukannya agar Wakaba segera mendapat pengakuan dari atasannya dan mendapat segera mendapat kasus. Di tempat kerjanya yang baru itupun Wakaba menemukan sosok ideal yang selama ini dicarinya, sosok lelaki yang ambisius dan mempunyai tujuan hidup yang sama dengannya.
Suatu hari
ketika dia menjemput Hinata sepulang dari sekolah, Wakaba bertemu dengan Yamada
Sota. Yamada Sota yang kebetulan mempunyai anak yang bersekolah di TK yang sama
dengan Hinata sedang menjemput putranya, Pitaro. Sota adalah laki-laki tanpa
pendidikan tinggi, kekayaan, jabatan maupun ambisi dan tujuan masa hidup. Sota
adalah seseorang yang mengingatkannya pada ayahnya, seseorang yang tidak masuk
akal baginya dan seseorang yang sama sekali bukan tipe ideal Wakaba. Sota
berperan sebagai single parent untuk Pitaro setelah ditinggalkan oleh istrinya.
Walaupun sebenarnya Pitaro bukan anak kandungnya, Sota tetap membesarkan anak
itu. Dan kemudian, tidak sesuai dengan keinginannya pada awalnya, Wakaba pun terjebak
dalan rutinitas mengasuh anak-anak TK bersama Sota dan orang tua murid lainnya.
Walaupun Wakaba kelelahan akan tugasnya baik ketika mengasuh Hinata dan juga
menyelesaikan tugasnya di perusahaan, sedikit demi sedikit Wakaba menyadari hal
yang terpenting baginya dan hidupnya. This
story is about work, relationship and love. Enjoy it!
"Don't you think it's important to face things head on without running away?"
CAST ::
Nishikido
Ryo as Yamada Shota
Hirayama
Hiroyuki as Shindo Kyoichi
Renbutsu
Misako as Shioda Soyoko
Aoyama
Noriko as Kujo Mika
Sato Jiro as
Sakota Morice
Kaito Aiko
as Hanamura Urara
Tani Kanon
as Sakuragawa Hinata
Takagi Serai
as Yamada Emitaro
Iguchi Koko
as Hayashi Kobato
Aoki Keito
as Chabo Junior
Kuroda
Hiroyuki as Nishino Teppei
KOMENTAR
::
Awalny
saya agak bosan waktu nonton dorama ini hehehehe :p .. oh tolooooong hal yang tidak membuat saya bosan hanya
keberadaan anak-anak lucuuuu ituuu!!! *sumpah itu anak-anak kecil pengen
gue bawa pulaaaaaaaang! Apalagi si Hinata wkwkwk >____<
Akting
Nishikado Ryo dan Aragaki Yui sebenarnya gak usah diragukan lagi, tapi ketika
melihat setiap episode dari dorama itu menceritakan bagaimana ‘hubungan yang
seharusnya tidak ada’ bisa tiba-tiba terjadi dan melihat bagaimana si Sota
sering nangis dengan alasan yang seharusnya tidak boleh membuat seorang
laki-laki menangis membuat saya kadang ingin melemparkan keyboard ke monitor... Kayaknya yang bikin script pengen saya ikutan nangis-nangis dan meraung-raung besama
Nishikado Ryo. Well, Nishikado Ryo
emang keren pas crying scene-nya
alias akting nangisnya, BUT MEEEEE??!!
Crying for something non sense?!! It’s a BIG
no!!!!! Dan well, untungnya film yang harus saya tonton masih sangat banyak
sehingga saya terpaksa urungkan niat
untuk melempar keyboard ke layar
monitor. Seriusan! Hahaha :p
Yang
saya dapat dari film ini adalah bagaimana cara mereka mengatasi masalah harga
diri mereka masing-masing. Mereka belajar saling mencintai. Wakaba belajar
mencintai Sota dan menghargai hal yang terpenting dalam hidupnya sedangkan Sota
belajar lebih menghargai dirinya sendiri dan menemukan hal yang harus dilakukan
dalam hidupnya.
Ok, live is
unpredictable, but to test where the love will going and hurt somebody else??!!
Huhhh!!! Life!!!! *keingetan cewek
cantik yang tiba2 keliatan merana di mata saya (lirik Soyoko) =____=
Saya
tahu sih dalam hidup pasti ada yang terluka dan melukai, masalahnya, kenapa harus butuh waktu yang cukup lama untuk melukai
seseoraaaang?? Well, terus terang saya
benci film tentang cinta dimana
peran utama baru menyadari kalo dia mencintai seseorang di bagian akhir-akhir
episode, lambat, cengeng banget, dan
tidak bisa membuat saya tersentuh, oh thank
you =_=
Dan
terus terang saya agak merasa terganggu dengan chemistry mereka sampai menit-menit terakhir *well, kebersamaan mereka juga baru diliatin pas menit-menit
terakhir sih #huuu!! Hell yeah....!!!
Sebenarnya dorama ini
bagus kok, yah dengan mengabaikan komentar saya sebelumnya sih hehehe :P.
Apalagi keberadaan anak-anak kecil lucu itu, Hinata dan Pitaro. Mereka mebuat
dorama ini lebih berwarna dan menyenangkan untuk dilihat XD. Walaupun awalnya
saya gak tega ngeliat Hinata yang masih kecil tapi bersikap dewasa, tapi ternyata
hal itulah yang mebuat saya tertarik pada sosok Hinata. Akting Hinata dan
Pitaro juga tidak bisa diagukan lagi, saya malah lebih bisa melihat chemistry mereka berdua. Dan dalam
dorama ini, malah lebih diperlihatkan mereka lebih dewasa dari orang dewasa
yang ada dalam dorama ini melalui kejujuran mereka. Dan yang lebih menyedihkan
lagi, Hinata lah yang membuat Wakaba menyadari perasaannya pada Sota setelah
Hinata memberikan beberapa pertanyaan dan pernyataan pada Wakaba *oh man!!!!
>,<
Anyway,
by the way, Tani Kanon, yang jadi Hinata LUCU
BANGET!!! Kalo punya anak kayak Tani Kanon pengen saya dandan2in biar gak
kalah ama anak Victoria Beckham hihihihihihihihi *sini sini sini Hinata, maen
sama akuuuuuu hahahahahaha....
bujut, kayaknya seru ..
ReplyDeleteini film korea kan ye, apa Jepang,
jepang kali ya*jawabsendiri
ada bajakannya gak ya .. ?
hehe
anaknya lucu banget dah..
iyaaa, kamu ini nanya tapi jawab sendiri hahaha..
Deleteada mungkin bajakannya, iya lucu banget anaknya kayak saya hahahaha ;)
cantik cantik liat fotonya...
ReplyDeletehehehe iya ;D
Deletelucu tuh yg anak kecil, bisa jadi saingan'y afika..haha
ReplyDeleteiyaaa... lucuuuu bangeeeeet >____<
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAda yg tau tidak dorama jepang pria yg mengurus anak
ReplyDeleteUsagi Drop
ReplyDelete