kisah saya itu kaca

saya tidak mau berlagak seperti tidak bisa melupakan seseorang selama-lamanya
saya tidak mau berlagak seperti orang yang tidak bisa bangkit dengan mengklaim semua lagu tentang patah cinta
dia bukan keluarga saya, dia bukan sahabat saya dan dia bukan musuh saya, mungkin :p

bahkan apa sih sebenarnya arti kehadiran dia buat saya?

ya, tidak ada...
dia hanya berhasil mengenalkan saya pada kebencian, ketakutan, keresahan, kebimbangan, kesepian, kerapuhan, ketidakjelasan, kegetiran, kemunafikan, kebodohan dan bahkan kesedihan

saya juga tidak mau berlagak seperti orang tegar yang tidak akan mungkin meneteskan air mata
saya juga tidak mau berlagak seperti orang sarkasme yang tidak tahu terimakasih dan hanya berbicara dengan ungkapan kasar saja
saya memang tidak mengerti tentang dia, tapi saya selalu berusaha untuk mencoba
saya tidak mengerti dia, dan apa dia pernah mencoba mengerti saya?
akhirnya saya sadar, ternyata sangat mudah menghilangkan seseorang dalam pikiran saya..
sangat mudah :)

yang tidak bisa saya hilangkan hanyalah bekas luka yang dulu pernah tersayat di hati saya...
hey, saya itu kaca, dan mungkin setiap orang juga, jika sudah pecah tidak akan pernah kembali mulus seperti semula walaupun menggunakan perekat terkuat sedunia...
dan ketika saya bercermin kembali pada kaca itu, apakah tetesan air mata saya masih menjadi sesuatu yang tabu?

diambil dari kisah si saya :)